RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, mengikuti peluncuran Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak se-Indonesia dalam rangka Hari Pangan Sedunia secara virtual dari Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulsel, Senin (16/10/2023). Di Sulsel, GPM dilaksanakan di 36 titik di 24 kabupaten/kota.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, dalam arahannya mengatakan sesuai perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi), pihaknya berfokus membantu menstabilkan harga pangan di semua daerah. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan inflasi.
Dengan mengacu data ketersediaan pangan dalam negeri dari Badan Pusat Statistik (BPS), kata Tito, pihaknya mengetahui langsung daerah yang surplus dan defisit pangan serta kondisi pangan di setiap pasar.
Baca Juga : Makassar Talent Expo 2024 Dilaksanakan Awal Desember, Mendalami Strategi Membangun Karir
"Oleh karena itu, Satuan Tugas (Satgas) Pangan di setiap daerah harus turun cek stok atau kondisi pangan setiap hari di pasar-pasar, terutama sembilan bahan pokok, sekarang jadi 12,” kata Tito.
Jika terdapat kenaikan harga, Tito meminta dilakukan pengecekan agar segera dapat dilakukan intervensi. "Soal kenaikan harga, apakah suplai yang kurang atau distribusinya yang macet, sehingga kami dapat menekan inflasi," ujarnya.
Sementara, Plt. Menteri Pertanian (Mentan) yang juga Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan setiap daerah memiliki tanggung jawab yang sama dalam menghadirkan kecukupan beras. Oleh karena itu, ia berjanji akan memberikan hadiah khusus bagi daerah yang mampu memproduksi beras dengan tinggi.
Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel dan Calon Kepala Daerah Gelar Doa Bersama Lintas Agama
Arief berharap cara tersebut dapat membuat produksi pangan cukup untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.
Pj Gubernur Bahtiar usai peluncuran GPM serentak se-Indonesia mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menggelar GPM di 36 titik yang tersebar di 24 kabupaten/kota. Langkah ini sebagai upaya menjaga stabilitasi pasokan harga pangan dan meringankan beban masyarakat dengan menghadirkan pangan murah dan berkualitas.
Ia mengungkapkan kondisi inflasi di Sulsel cukup terkendali. Berdasarkan data perkembangan inflasi, Sulsel pada Agustus yang berada di angka 3,53 (M to M), sedangkan pada September berada di angka 2,33 (M to M) atau selisih 1,0.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
Menekan angka inflasi, Bahtiar telah mengeluarkan sejumlah kebijakan. Salah satunya, Gerakan Menanam 10 Pohon Cabai Setiap ASN. Diketahui, cabai merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi di Sulsel.